Teori yang mendasari pembelajaran problem solving salah satunya adalah teori humanistik. Model pembelajaran problem solving merupakan suatu pembelajaran yang berorientasi pada pemecahan masalah. Seiring dengan konsep teori humanistik yaitu pembelajaran yang memanusiakan manusia maka model pembelajaran problem solving ini mengajak siswa untuk menemukan pemecahan masalah sendiri atas pemikirannya sendiri (berpikir sendiri) tentang masalah yang tengah dihadapinya.
Hubungannya dengan kecocokan siswa di model pembelajaran ini maka menurut saya model pembelajaran ini lebih cocok untuk diterapkan pada kelas tinggi karena dalam pembelajaran ini membutuhkan pemikiran yang lebih dari sekedar mengingat.
Mengapa tidak kelas rendah dan hanya pada kelas tinggi di tingkat sekolah dasar?
Karena sesuai teori perkembangan yang dikaitkan dalam pembelajaran menurut Jerome Bruner bahwasannya tahap perkembangan intelektual ada tiga yaitu: Enaktif ( Enactive ), dimana seseorang belajar tentang dunia melalui objek yang konkret, Ikonik ( Iconic ), dimana pembelajaran terjadi melalui penggunaan model-model atau gambar dan simbolik ( symbolic ) yang menggambarkan kapasitas berpikir dalam istilah-istilah yang abstrak. Dalam hal ini problem solving menempati pada konsep abstrak sehingga pemilihan pembelajar atau siswa juga kepada siswa yang memenuhi tahap perkembangan tersebut yaitu siswa yang berada di kelas tinggi.
Artikel lainnya:
